Siapa yang tidak kenal dengan buah ini
yang sering muncul di saat bulan Ramadhan ketika umat muslim melakukan
ibadah puasa? Kurma menjadi salah satu tajil yang dicari dan menyehatkan
pula. Kandungan nutrisi di dalam kurma yang banyak dan lengkap
membuatnya pas dijadikan sebagai pengisi tenaga ketika bedug maghrib
telah bertabuh. Orang-orang mengenal kurma berasal dari negara Saudi
Arabia yang jauh di sana, namun dengan membudidayakan kurma di Indonesia
kita tidak hanya mempermudah produksi kurma namun juga dapat meraih
untung dari hasil membudidayakan kurma.
Pembudidayaan Kurma
Membudidayakan kurma di Indonesia kurang
menguntungkan, menanamnya saja mustahil. Pendapat tersebut adalah sebuah
kesalahan. Perlu diketahui, kurma lebih cepat tumbuh dan berkembang di
Indonesia ketimbang di Saudi Arabia sana. Kurma tumbuh sampai 12 tahun
jika seseorang menanamnya di Saudi Arabia, namun di Indonesia kurma
dapat tumbuh dalam waktu enam tahun saja! Waktu yang singkat dan pasar
yang mudah didapat seharusnya digunakan bagi anda atau siapa saja untuk
mulai membudidayakan kurma.
Tata Cara Pembudidayaan Kurma
Modal yang diperlukan tidak terlalu besar
pada awalnya, karena tahap awal membudidayakan kurma bisa semudah
memanfaatkan bijinya yang tidak kita makan. Berikut adalah tata cara
membudidayakan kurma.
1. Makan Kurmanya, Jangan Buang Bijinya!
Bibit Kurma
sebenarnya, seperti bibit tanaman lain, dapat ditemukan di toko tanaman
bila anda mau mencarinya. Namun, bila sulit mendapatkannya anda hanya
perlu membeli satu kotak atau beberapa gram kurma saja di supermarket
atau pasar.
Setelah kurma selesai
dimakan, maka akan tersisa bijinya. Bijinya ini adalah awal dari
pembudidayaan kurma. Rendam biji kurma dalam segelas selama 24 jam
(sehari) sampai 48 jam (2 hari). Perlu diperhatikan, ganti air
rendamannya selama beberapa bila air terlihat kotor oleh sisa-sisa
daging buah.
Setelah direndam,
bersihkan biji atau bibit kurma dari sisa daging kurma yang masih
melekat. Bersihkan sampai bersih karena menyisakan kotoran dapat memberi
tempat tinggal untuk jamur, dan jamur dapat merusak bibit kurma.
2. Setelah Perendaman
Setelah biji kurma
bersih dengan sempurna, langkah menanam kurma kita mulai dari sini.
Sediakan media tanam untuk kurma. Medium ini selain harus dalam keadaan
steril juga harus dipastikan mengandung cukup kelembapan di dalamnya.
Setelah memasukkan
bibit kurma ke dalam medium tanam, bungkus atau tutup medium tanam
bersama biji atau bibit kurma tadi sehingga keduanya berada dalam
keadaan kedap udara. Begitu pembungkusan selesai, letakkan di daerah
yang hangat. Daerah ini tidak perlu susah-payah mencarinya, di dekat
blower ac atau di tempat lain yang serupa juga dapat digunakan.
3. Pengecekan Rutin
Setelah berada di
dalam media tanam, tertutup dan kedap udara, juga berada di lokasi
dengan suhu yang hangat, pemeriksaan wajib dilakukan. Pemeriksaan bisa
sekedar melihat seberapa jauh bibit telah tumbuh dan berkembang hingga
memeriksa apakah medium tanam memiliki kadar kelembapan atau kadar air
yang cukup. Jika medium dirasa terlalu kering, penambahan air dapat
dilakukan. Selanjutnya, tunggu sampai akar keluar dari bibit.
4. Penanaman dalam Pot
Ketika bibit
menumbuhkan akar maka itu adalah saat yang tepat untuk memindahkan bibit
dari medium tanam ke dalam pot berisi tanah humus. Letakkan bibit kurma
di bawah permukaan tanah, namun tidak usah ditimbun dengan tanah. Beri
air secara rutin sampai bibit ini tumbuh dan mengeluarkan daun. Setelah
itu, langkah anda untuk mendapatkan pohon kurma sudah sedikit lagi!
Sumber: http://1001budidaya.com/budidaya-kurma/